Sabtu, 10 September 2016

Inilah Satu Peran Ayah yang Tak Dapat di Gantikan Ibu

| Sabtu, 10 September 2016


Sikap ayah memang terkadang berbeda dengan ibu, cenderung dingin dan samar-samar ketika menunjukkan kasih sayangnya. Memang, seorang ayah tentulah memilliki cara berkasih sayang tersendiri teruntuk putra dan putrinya. Ayah selalu identik dengan sifatnya yang tegas, sehingga terkadang membuat jarak pemisah antara ayah dan anak. Misalnya saja, seorang anak cenderung mencurahkan isi hatinya �curhat� kepada sang ibu dibandingkan dengan sang ayah.

ayah, wali nikahJika komunikasi antara ayah terhadap putra-putrinya terkadang kurang intens, baiknya mulai di bangun sekarang ini. Utamanya bagi anak perempuan. Ayah mempunyai peran penting yang tak dapat digantikan oleh ibu. Yakni peran ayah sebagai wali nikah di saat menikahkan putrinya nanti.

Rasulullah SAW pun tak canggung-canggung memberikan kasih sayangnya kepada putri tercintanya, Fatimah ra. Seperti dalam kutipan kisah risalah Jeihan Rakhilia MF berikut ini:

Fatimah ra, putri baginda Rasulullah SAW dengan segala keistimewaannya. Suatu ketika khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab meminang Fatimah, namun Rasulullah SAW menolaknya.Tetapi tidak dengan Ali bin Abi Thalib, yang meminang Fatimah ra. yang hanya bermodal baju besi. Rasulullah SAW menerima lamaran Ali untuk putrinya.

Dalam hal ini Rasulullah SAW-lah yang lebih mengetahui (mengapa menolak kedua sahabatnya yang juga sama-sama hebat dan istimewa). Disisi lain, sebuah riwayat juga menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menerima pinangan Ali bin Abi Thalib karena beliau tahu seperapa besar cinta Ali yang tuulus tanpa memandang apapun. Dan keduanya, Ali dan Fatimah memang saling mencintai.

Demikianlah salah satu cinta dan kasih sayang yang Rasulullah SAW berikan kepada putrinya. Meskipun beliau tahu bagaimana kehebatan, keistimewaan kedua sahabatnya. Akan tetapi Rasulullah SAW benar-benar menunggu takdir Allah SWT untuk mendapatkan pasangan hidup terbaik bagi putrinya, Fatimah ra. Dalam suatu hadist disebutkan pula � Fatimah adalah bagian dari diriku. Apa yang meresahhkan dia, meresahkan diriku. Apa yang menyaiti hatinya, menyakiti hatiku juga�. (HR. Muslim)

Subhanallah, semoga dapat menginspirasi kita dan menambah keberkahan dalam keluarga kita. Amiin.