Selasa, 01 Maret 2016

Sang Hafiz Yang Menggetarkan Jiwaku

| Selasa, 01 Maret 2016
Aku tak pernah tau bagaimana rasanya jatuh cinta pada lawan jenis, dan benar-benar tak ingin tau sebelum waktu yang tepat datang, dimana seorang imam yang halal bagiku datang menjemput.

Sang Hafiz Yang Menggetarkan Jiwaku


"No dating before marry" catatan kecil yang kutulis dibuku harian untuk diriku, sebelum aku melangkah keluar dari pesantren. Aku takut untuk melihat keluar jendela, melihat lingkungan yang bebas, percampuran antara ikhwan dan akhawat dalam satu forum, pandangan liar yang disengaja, dan mencuri pandangan datang dari syitan begitu saja, karena disana imanku bena-benar diuji, sedangkan imanku tak selalu tegak mengadah ke langit namun bagaikan debu dihempas angin. Terlalu berlebihan? Tapi, inilah aku.

Aku lulus disebuah universitas islam negri dikotaku. Pagi itu, kudengar lantunan ayat suci Al-quran didalam kelas, aku penasaran dari mana suara itu berasal, sebab tak ada seorang pun yang memegang al-quran kala itu, aku tak berani bertanya karena kami belum saling mengenal. Jadi kulanjutkan membaca buku.

Keesokan harinya hal yang sama terulang. Suaranya begitu merdu, lembut menusuk kalbu, jernih dan sejuk dihati bak air danau pagi hari. Pandanganku tertuju pada sesosok laki-laki diujung jendala kelas, aku yakin suara itu berasal dari sana. Ternyata dia sedang mengulang hafalannya. Aku kagum melihatnya, disaat orang asyik berbincang dia malah berbincang dengan al-quran.

Raut wajahnya yang tampan membawa kedamaian, pancaran cahaya wudhu dari wajahnya, Ya Rabb jiwaku bergetar melihat insan ciptaanmu yang kamil ini.

Kudengar kabar angin bahwa dia adalah hafiz 30 juz, rasa kagumku semakin bertambah diusianya yang muda dia sudah menghafal kalam Allah seluruhnya.

Siang itu, kuberanikan diri untuk chat online dengannya sekedar bertanya masalah kuliah, tak ada maksud lain. Ternyata dia merespon dengan baik, dan hubungan kami berlanjut menjadi teman dekat bahkan ia menggapku sebagai sahabatnya. Kami saling berbagi cerita, dan saling memberi motivasi. ( baca juga : suatu hari nanti, aku ingin berada di sampingmu meneteskan air mata dengan tersenyum )

Dia memiliki impian yang sama sepertiku, membangun lembaga tahfiz quran dikota kami. Ya Allah aku sangat mengaguminya, dia membuat jiwaku bergetar.

Rasanya satu hari tanpa chatting dengannya aku merasa tidak semangat beaktivitas. Jika dia tidak menchattingku kubaca pesannya berulang kali, dan aku tertawa sendiri, aku tau banyak tentang dirinya dan sebaliknya, tak segan aku ceritakan kisah hidupku padanya.

Tapi, ada yang aneh. Hal ini hanya terjadi didunia maya. Kutundukan pandangan jika berjumpa karena malu dan aku tau itu adalah zina, kupasang muka dingin jika bertatapan dengannya. Seakan kami tidak pernah mengenal. Pertanyaan yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya, dia bertanya kepadaku mengapa aku tidak pernah menyapa ataupun hanya sekedar senyum jika melihat diri nya.

Tanganku dingin seakan megenggam es, tak mampu untuk mengetik jawaban dari pertanyaanya. Hatiku tak karuan. Aku hanya menjawab "untuk hal itu kau lebih tau mengapa aku tak menatapmu" Dan dia hanya mendesah.

Dia sebagai motivatorku untuk menghafal al-quran, kuikuti metodenya dalam menghafal, aku begitu bangga padanya, rasanya kata-kata tak cukup untuk mengekspresikan kebanggaanku padanya. Dia dan adik perempuannya adalah hafiz 30 juz dan 2 adik laki- lakinya masih dalam proses pencapaianian 30 juz. Mereka adalah keluarga hafiz. Tak hanya itu, dia adalah imam juma't rutin dikampungnya, remaja masjid dikampung, dan jika lebaran tiba dia kebanjiran tawaran menjadi imam sholat id, dia juga menerima beasiswa hafiz dari kampus. Ya Rabb...

Jiwa wanita mana yang tidak bergetar melihat insan kamil ciptaanMu yang ini. Dapat kubayangkan jika aku menjadi pendamping hidupnya, hari-hariku dipenuhi dengan lantunan suaranya yang merdu ketika muraja'ah, suaranya lembut menusuk kalbu, dia akan menjadi imam sholat setiap saat untukku. ( baca juga : ketika kau hadir kembali, aku harap kau lelaki yang dipilikan tuhan untukku )

Aku berhenti sejenak dari jalan setapakku, merenungi apa yang telah kulakukan. Aku menoleh ke kebelakang dan kulihat jalan setapakku hitam kelam penuh dosa. Aku menodai jiwaku sendiri. Rasa yang aku takuti itu datang, rasa cinta yang belum halal. Syaitan mengelabuiku melalui seorang hafiz yang menggetarkan jiwa.

Ya Allah dia adalah ujianMu untukku. Dan aku terlambat menyadari ini semua, syaitan lebih dulu menguasai jiwaku. Jiwa yang lemah dengan iman yang tak selalu mengadah ke langit. Aku tersungkur diatas sajadah dinginnya malam.

Aku menyasal Rabbii...

Kata-kata tak lagi bermakna hanya air mata penyesalan yang berbicara.


[ HiddenWriter ]
forex, forex trading, trading forex, forex trader, broker forex, forex online, fx forex , trade forex, forex fx, forex online trading, online forex, forex calendar, forex signal, market forex, info forex, forum forex, forex trading system, forex bonus, news forex, forex chart, forex analysis, scalping forex, forex system, live forex, trading forex online